Rabu, 30 September 2015

sejarah smkn 2 turen


Sejarah


Pada tahun diklat 2002/2003 berawal dari SMK Negeri 1 Turen sebagi SMK pengembang dari SMK Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Malang. SMK Kelautan Turen adalah jasa dari Kepala SMK Negeri 1 Turen dengan Pemerintah yang berkaitan semua. Ir. Holidin, MM yang saat itu menjadi motor penggerak dalam pendirian sekolah bidang Kelautan dan perikanan di Kabupaten Malang. SMK Kelautan dibentuk dari 4 unsur yang berkaitan secara langsung, diantaranya : Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tenaga Kerja, dan Mabes Detasemen Navy Laut Wilayah Lantamal III.
Dengan empat sekawan tersebut SMK Kelautan dapat menjalankan program yang menjadi tujuan dari pendirian SMK Kelautan. Sehingga SMK Kelautan menjadi semakin kelihatan model dan corak yang punya ciri khas pendidikan yang menerapkan system semimiliter. Sampai pada tanggal 27 Oktober 2008 SMK Kelautan harus dipisah dari SMK Negeri 1 Turen sebagai induk pengembangan.
Dan yang pertama SMK Kelautan harus berdiri sendiri dengan Kebijaksanaan Bupati Malang Bapak H. Sujud Pribadi dengan Surat Keputusan Bupati Malang No. 15 Tahun 2005 Tertanggal 17 Maret 2005 dengan Status Sekolah Negeri dengan Nama Sekolah SMK Negeri 2 Turen. Sampai Sekarang SMK Negeri 2 Turen pernah dipimpin 6 orang Kepala Sekolah:
  • Ir. Holidin, MM
  • Drs. Mohammad Qodri, MPSA
  • H. Bagus Gunawan, S.Pd, M.Si
  • Drs. R. Didik Indratno MW, M.M
  • Drs. H.Ahmad Maksum,M.Pd
  • Drs. Suharto,M.Pd



Visi


Tewujudnya pengelolaan SMK Center berstandar Internasional dengan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan warga sekolah dan masyarakat yang berwawasan mutu untuk menghasilkan tamatan unggulan.

Misi


  • Meningkatkan relevansi pelaksanaan pembangunan sarana pendidikan.
  • Mengoptimalkan pengelolaan sekolah dalam pembelajaran kompetensi berbasis life skill.
  • Memantapkan hubungan masyarakat, dunia usaha dan industri.
  • Mengembangkan profesionalisme dan terpenuhinya tenaga pendidikan.
  • Mengoptimalkan efektifitas pembelajaran di internal dan eksternal sekolah.
  • Meningkatkan efisiensi alokasi dana operasional pendidikan.
  • Mengembangkan unit produksi dan pusat pelatihan kejuruan terpadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar